Sabtu, 04 Juni 2011

10 Kata Bijak Tentang Bagaimana Menyikapi Sebuah Kegagalan


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhepBDz0vrQdVI06dOOqs-L_v8abyK6Arfr17kq_ArmldlZtzmib6FuAzXFrwCS_78tZEUG67fS_XMCHbBSQM7GAJa1NQLddFVi3a7WPPkDNRMKi740Y_lfb23TSOsTa6lgYKt0-JNESOg/s1600/sukses-atau-gagal.jpg
Kesuksesan dan kegagalan bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa terpisahkan. Semua orang ingin sukses, namun sayangnya tidak semua orang berani membayar harganya dengan kegagalan.

Kita semua pernah gagal dalam hidup ini. Namun apa maknanya? Perbedaan utama antara orang yang benar-benar sukses dan gagal adalah sikap mereka menghadapi kegagalannya. Bagaimana sebenarnya sikap kita menghadapi kegagalan?


Berikut 10 Kata bijak dari para tokoh tentang bagaimana seharusnya kita menghadapi kegagalan:


1. "Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan."

--John F. Kennedy

2. "Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang datang bertubi-tubi."

--Orison Swett Marden

3. "Kebanggan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali ketika kita jatuh."

--Confusius

4. "Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betpaa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah."

--Thomas Alva Edison

5. "Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni, orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir."

--W.A. Nance

6. "Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat."

--Winston Chuchill

7. "Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan."

--General Colin Powell

8. "Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua; yaitu mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkannya."

--John Charles Salak

9. "Kegagalan adalah sesuatu yang bisa kita hindari dengan; tidak mengatakan apa-apa. tidak melakukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa."

--Denis Waitley

10. "Kegagalan adalah satu-satunya kesempatan untk memulai lagi dengan lebih cerdik."

--Henry Ford

Inilah 10 kata bijak tentang kegagalan yang diajarkan oleh para tokoh sukses dunia. Jelas sudah bahwa tidak ada orang yang gagal namun yang ada adalah orang yang berpikir dirinya gagal. Gagal bukanlah satu kesalahan, kegagalan hanyalah sebuah proses menuju kesuksesan yang lebih besar. Sukses!

(Renungan) Kisah Seorang Pemuda dan Bunga Mawar


http://us.123rf.com/400wm/400/400/nmapxp/nmapxp1101/nmapxp110100003/8685489-a-man-watering-in-rose-garden.jpg
Suatu ketika, ada seseorang pemuda yang mempunyai sebuah bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebun belakang rumahnya. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkan. Bergegas, disiapkannya pula pot kecil tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya pot yang terbaik, dan diletakkan pot itu di sudut yang cukup mendapat sinar matahari. Ia berharap, bibit ini dapat tumbuh dengan sempurna.

Disiraminya bibit mawar itu setiap hari. Dengan tekun, dirawatnya pohon itu. Tak lupa, jika ada rumput yang menganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa waktu kemudian, mulailah tumbuh kuncup bunga itu. Kelopaknya tampak mulai merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna. Pemuda ini pun senang, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil.


Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia tampak heran, sebab tumbuh pula

duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Ia menyesalkan mengapa
duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah ini. Tentu, duri-duri itu akan menganggu keindahan mawar-mawar miliknya.

Sang pemuda tampak bergumam dalam hati, “Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali kurapihkan, selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada ada bagian dari kulitku yang tergores. Ah pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan tanganku berdarah karena duri-duri penganggu ini.”


Lama kelamaan, pemuda ini tampak enggan untuk memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang menganggu pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah, kini tampak merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu-persatu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun meranggas dan layu.


=====


Sahabat, kisah tadi memang sudah selesai. Tapi, ada ada satu pesan moral yang bisa kita raih didalamnya. Jiwa manusia, adalah juga seperti kisah tadi. Di dalam setiap jiwa, selalu ada ‘mawar’ yang tertanam. Allah lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.


Namun sayang, ada sebagian dari kita yang hanya melihat “duri” yang tumbuh. Merasakan hanya kelemahan yang ada pada dirinya. Merasa hanya menjadi beban bagi orang lain. Banyak dari saudara kita yang hanya melihat sisi buruk, sehingga dalam menjalani kehidupan ini dipenuhi dengan kepesimisan seolah menolak keberadaan mereka sendiri. Saudara kita itu sering kecewa dengan dirinya dan tidak mau menerimanya. Mereka berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari nya. Sehingga menolak untuk “menyirami” hal-hal baik yang sebenarnya telah adadan tak pernah memahami potensi yang dimilikinya.


Mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tak menyadari, adanya mawar itu.


Sahabat, jika kita bisa menemukan “mawar-mawar” indah yang tumbuh dalam jiwa itu,

kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita, akan terpacu untuk
membuatnya merekah, dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu, akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil untuk menunjukkan pada mereka akan keberadaan mawar-mawar itu, dan mengabaikan duri-duri yang muncul.

Semerbak harumn mawar pada hati mereka akan menghiasi hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya, adalah layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan “mawar-mawar” ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita, dan kembali kita bagikan pada mereka yang merasa tersisih dan tersingkir. Mungkin, ya, mungkin, kita akan juga berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita berputus asa. Mungkin, tangan-tangan kita akan tergores dan terluka, tapi janganlah itu membuat kita bersedih nestapa. Kebahagiaan kita adalah saat kita menemukan mereka, jiwa-jiwa yang tersisih, jiwa-jiwa yang pesimis, tersenyum bahagia, seolah menemukan udara disaat mereka akan kehabisan oksigen.

source

(Renungan) Menyatakan Maaf, Bukanlah Kelemahan Diri


http://2.bp.blogspot.com/_lqbRhSFdbiM/TSCg6DVZRfI/AAAAAAAABSQ/BrEnX7oULmc/s640/Puisi+Penyesalan+Cinta.jpeg
Kata maaf, sering kita gunakan sebagai kata pembuka untuk memperlancar suatu komunikasi. Sebagai contoh, "Maaf pak, sekarang jam berapa?"

Kata maaf bisa digunakan dalam banyak arti, tetapi yang paling efektif adalah jika  igunakan dalam bentuk terapi untuk memulihkan rusaknya suatu hubungan antarmanusia. Kata ini bisa diibaratkan sebagai "pelumas" hubungan antarmanusia.


Sayangnya, untuk mengatakan kata maaf ini begitu sulit, ketika kita berniat menerapkannya dalam masalah-masalah serius. Seakan ego kita menyumbat tenggorokan untuk mengeluarkan kata maaf.


Bahkan, kita sering terjebak dalam asumsi yang salah, yakni menyatakan maaf untuk suatu kesalahan yang kita buat, seolah mempertontonkan kelemahan diri. Padahal, sering terjadi kesalahan kita yang menyebabkan orang lain sakit hati, dilakukan tanpa pikiran yang jernih, tanpa sengaja, dan terbawa emosi. Setelah sadar kita menyesal sendiri, tapi kenapa kata maaf begitu sulit keluar dari mulut kita?


Menyerukan kata maaf, sebaiknya setepat mungkin, baru bisa didapat intisarinya. Inti kata maaf adalah kerendahan hati karena kita mau mengakui, mau menyatakan diri telah melakukan kekhilafan dan memperlihatkan kebesaran jiwa, yaitu telah mampu melepas ego yang  embelenggu. Dengan demikian, menyatakan maaf dimaksudkan untuk memulihkan hubungan sekarang dan masa-masa selanjutnya.


Jika kita menyatakan maaf dengan royal, kita kehilangan makna yang bermanfaat yang kuat dari kata yang satu ini. Coba simak dialog Mpok Minah dalam sinetron Bajaj Bajuri di sebuah stasiun televisi swasta. Kita dibuat tertawa, mendengar si Mpok Minah selalu memulai setiap

kalimat yang keluar dari mulutnya dengan kata maaf.

Kata maaf, bisa keluar menjadi bentuk ejekan pada orang yang kita beri kata maaf tersebut. Bentuk ejekan itu akan terasa jika kita salah melafal dalam alunan nada yang dibuat-buat. Orang yang menerima kata maaf dari suara kita akan merasakan bahwa pernyataan maaf itu

hanyalah basa-basi, dan lebih parah lagi jika dirasakan sebagai ejekan semata. Akibatnya, kata maaf bukan lagi merupakan penyataan kerendahan hati dan kebesaran jiwa yang telah mengakui kekhilafan diri.

Manipulasi Emosi

Dalam hubungan di lingkup bermasyarakat dan keluarga, pasti tidak terlepas dari masalah manipulasi emosi (perasaan). Ketika mengatakan maaf tidak dilakukan hanya sekadar ucapan, tetapi dilakukan dalam bentuk yang lebih mendalam lagi, yaitu melalui perbuatan yang
merupakan perbaikan tingkah laku, berarti inti dari kata tersebut menjadi semakin bermakna.

Meskipun demikian, tidak jarang kita terjebak dalam permainan manipulasi emosi antara pemberi dan penerima maaf itu. Perasaan bersalah atau tanggung jawab sebetulnya adalah sebuah bentuk yang amat halus dari manipulasi emosi.


Ketika seseorang menyatakan maaf melalui perbaikan perbuatannya, maka sadar atau tidak, penggunaan rasa bersalah, rasa berkewajiban, dan ketakutan pada orang lain atau pasangan, merupakan pemenuhan kemauan diri sendiri. Dalam hal ini, meminta maaf dan memanipulasi emosi bisa menjadi sebuah lingkaran setan. Hal semacam ini biasanya terjadi dalam relasi dengan teman dan keluarga, yang terkait dengan urusan pendidikan, pekerjaan, dan hubungan antarpasangan.


Masalahnya kemudian, jika kita sudah terjebak dalam permainan manipulasi emosi ini, baik sebagai pelaku atau pihak yang jadi "korban", maka hal itu bisa menjadi sebuah kebiasaan. Apalagi si pelaku (orang yang meminta maaf) sudah tahu kelemahan kita, maka hal itu akan sering terjadi.


Kadang-kadang, si pelaku tidak sadar telah memanipulasi atau menekan emosi orang lain. "Ilmu" memanipulasi ini dimanfaatkan untuk mencapai keinginannya. Jika dia memakai teknik itu dan merasa sukses, serta tidak ada orang yang memprotes, teknik itu akan dipakai terus-

menerus. Perbaikan tingkah laku yang menggantikan kata maaf akhirnya hanya menjadi suatu permainan manipulasi emosi dan pemuasan ego semata.

Berikut beberapa petunjuk menghadapi orang yang mulai memainkan ilmu manipulasinya, terutama pada saat menghadapi pertengkaran:


* Jangan membuat kesalahan dengan mengambil alih kekuasaan. Tarik napas, tenangkan diri, maka kita bisa ambil energi untuk kejernihan pikiran dan emosi.


* Waspadalah terhadap sikap mera-sa benar sendiri. Jangan membuat pembelaan diri, jangan membalas teriakan dengan teriakan.


* Hindarilah petengkaran yang tak kunjung habis, berlalu secepat- nya dengan damai. Jangan terlibat diskusi.


* Jangan menyinggung kepribadiannya, maka kita bisa terhindar dari sikap intimidasi masing-masing pihak


* Selesaikan pertengkaran dengan pikiran yang tetap terkendali. Jangan memperuncing keadaan dengan membongkar masalah yang sudah lalu. Dengan demikian, kita bisa menyelesaikan masalah dengan tidak membuat masalah baru.

(Renungan) Arti Sebuah Kejujuran


Dr. Arun Gandhi, cucu mendiang Mahatma Gandhi bercerita :

Pada masa kecil ia pernah berbohong kepada ayahnya. Saat itu ia terlambat menjemput ayahnya dengan alasan mobilnya belum selesai diperbaiki, padahal sesungguhnya mobil telah selesai diperbaiki hanya saja ia terlalu asyik menonton bioskop shg lupa akan janjinya.


Tanpa sepengetahuannya, sang ayah sudah menelpon bengkel lebih dulu sehingga sang ayah tahu ia berbohong.


Lalu wajah ayah tertunduk sedih; sambil menatap Arun sang ayah berkata :

"Arun, sepertinya ada sesuatu yang salah dengan ayah dαƖαm mendidik dan membesarkan kamu, sehingga kamu tidak punya keberanian utk berbicara jujur kepada ayah.
Utk menghukum kesalahan ayah ini, biarlah ayah pulang dengan berjalan kaki; sambil merenungkan di mana letak kesalahannya"

Dr. Arun berkata :

Sungguh saya begitu menyesali perbuatan saya tersebut. Sejak saat itu seumur hidup, saya selalu berkata jujur pada siapapun.

Seandainya saja saat itu ayah menghukum saya, mungkin saya akan menderita atas hukuman itu, dan mungkin hanya sedikit saja menyadari kesalahan saya.Tapi dengan tindakan mengevaluasi diri yang dilakukan ayah, meski tanpa kekerasan, justeru memiliki kekuatan luar biasa utk mengubah diri saya sepenuhnya.


To all dear lovely parents...

Yuuuk, mari kita membiasakan diri utk selalu bertanya, "Apa yang salah dari saya, mengapa anak saya bisa seperti itu....??"

Selamat menjadi orang tua yang bijak αnd Have quality time with ur lovely family...